Ketegangan Hubungan Diplomatik di Timur Tengah

Seorang warga Irak  membawa foto ulama Syiah,  Nimr al-Nimr, dalam aksi unjuk rasa memprotes Pemerintah Arab Saudi di Baghdad, Irak, Minggu (3/1). Para pemimpin Syiah Irak dan Iran mengecam hukuman mati yang dilakukan Pemerintah Arab terhadap Nimr.

Pemerintah Arab Saudi, pada Minggu, 3 Januari 2016, akhirnya mengambil keputusan tegas dengan memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Iran. Tindakan itu dilakukan setelah kedutaan besar mereka di Teheran didobrak oleh pemuda-pemuda Iran yang marah terhadap kebijakan dari pemerintah Arab Saudi. Reaksi keras para pemuda itu muncul setelah Pemerintah Arab Saudi menghukum Sheikh Nimr al-Nimr (57) yang merupakan ulama panutan dan rujukan masyarakat Syiah di wilayah Al-Qatif, Arab Saudi Timur.
Sheikh Nimr al-Nimr pernah belajar agama di kota Qom, Iran, selama 10 tahun. Ia pernah tinggal di Suriah selama dua tahun sebelum kembali ke Arab Saudi. Sheikh al-Nimr didakwa berada di balik aksi kekerasan di wilayah Al-Awamiyah, Arab Saudi Timur, antara tahun 2011 dan 2012. Dia dihukum mati bersama dengan 46 orang lainnya, termasuk aktivis Syiah dan Sunni yang dituduh terlibat dalam serangan Al Qaeda.
pada hari Sabtu lalu, ratusan pemuda Iran berunjuk rasa di depan Konsulat Arab Saudi di Mashhad, sekitar 900 kilometer di timur Teheran. pada puncak aksinya, mereka melemparkan bom molotov ke arah kantor kedutaan dan menyebabkan api berkobar di beberapa bagian konsulat tersebut.
Meskipun Pemerintah Teheran menjamin tak ada seorang pun diplomat Arab Saudi terluka, Riyadh telah mengambil keputusan untuk memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Teheran. Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir pun memberi tenggat waktu selama 48 jam bagi para diplomat Iran untuk meninggalkan Kerajaan Arab Saudi.
Menlu Arab Saudi tersebut menilai sejarah relasi Iran dengan negara-negara Arab kerap diwarnai dengan isu negatif. Ia pun menuduh Teheran telah berupaya mengacaukan wilayah Arab. Pemerintah Saudi sebelumnya telah meminta mitra mereka di Iran untuk memberi jaminan keamanan di kedutaan, tetapi mereka tidak bekerja sama dan gagal untuk melindunginya.
Di Iran, para diplomat Arab Saudi telah dievakuasi dan diterbangkan ke Dubai. Hal ini bertepatan dengan pengumuman pemutusan hubungan diplomatik Arab Saudi dengan Iran. Krisis diplomatik di kawasan itu mengundang keprihatinan negara dunia.
Menyikapi persoalan itu, AS mendorong langkah-langkah diplomatik dan menyarankan agar para pemimpin di wilayah itu mengambil langkah-langkah afirmatif untuk mengurangi ketegangan.

Terkait pendobrakan Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran, aparat keamanan Iran telah menangkap 44 orang. Presiden Iran Hassan Rouhani menilai tindakan itu sebagai tindakan radikal yang tidak dapat dibenarkan.
Namun, pemerintah Iran juga memprotes sikap Arab Saudi yang menghukum mati Al-Nimr. Tindakan tersebut dinilai merupakan wujud ambisi Arab Saudi dan memicu ketidakstabilan kawasan. Kementerian Luar Negeri Iran pun telah memanggil kuasa usaha Arab Saudi di Teheran untuk mengajukan protes atas hukuman mati itu.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga mengecam eksekusi mati Al- Nimr. “Tuhan tidak akan mengampuni Arab Saudi karena telah membunuhnya,” kata Ayatollah Ali Khamenei.

Bagaimanapun juga, eksekusi mati atas Al-Nimr makin menegaskan rivalitas di antara kedua negara dan berpotensi memicu eskalasi konflik sektarian di wilayah Timur Tengah. Pemberian hukuman itu pada satu sisi mencerminkan pendekatan baru tegas dari rezim Raja Salman, tetapi di sisi lain berisiko meningkatkan perang proxy dengan Iran di Suriah dan Yaman.

disarikan dari : http://print.kompas.com/baca/2016/01/04/Arab-Saudi-Putuskan-Hubungan-Diplomatik-dengan-Iran

Ketegangan Hubungan Diplomatik di Timur Tengah

Belajar dari Negeri China

china economic

Perdana Menteri India, Narendra Modi, memilih jargon ‘Make in India’ sebagai pemicu negara tersebut untuk menjadi negara superpower di sektor ekonomi. Target Modi yang baru saja terpilih di 2014 lalu adalah menjadikan sektor manufaktur yang padat tenaga kerja, meningkat kontribusinya terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) India. Saat ini, kontribusi sektor manufaktur di India untuk PDB adalah 17%, dan ingin ditingkatkan menjadi 25% dalam 10 tahun ke depan.

Menggenjot pertumbuhan sektor manufaktur menjadi satu-satunya cara India bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang luas, untuk 10 juta remajanya, yang akan masuk ke dalam angkatan kerja tiap tahunnya. Jumlah ini akan terus bertambah.

Strategi ini sama dengan yang dilakukan oleh China. Mantan pemimpin China, Deng Xiao Ping, melakukan inisiatif yang sama seperti Modi pada 1992 lalu. Di awal 1990an, porsi industri manufaktur China terhadap dunia hanya 2,6%, turun dari 2,9% di tahun 1980. Setelah 1992, sektor manufaktur negara ini naik tinggi, menjadi 7,1% di 2000 dan 24,9% di 2013.

Bangun Infrastruktur Untuk Kebutuhan Masa Depan

Selama 35 tahun terakhir, China merupakan negara paling agresif membangun infrastruktur di dalam negerinya–jalan, rel kereta, kanal air, energi, pelabuhan, bandara, dan telekomunikasi. Investasi untuk infrastruktur masa depan, artinya membangun infrastruktur untuk kebutuhan puluhan tahun ke depan. Langkah ini dapat mengakomodir kebutuhan dalam jangka panjang, menggenjot produksi dan mengurangi cost atau biaya.

Menurut CNBC, berdasarkan laporan dari McKinsey Global Institute sepanjang 1992-2011, China menghabiskan 8,5% dari PDB-nya untuk sektor infrastruktur. Porsi ini merupakan yang terbesar dibanding negara mana pun. Selama periode tersebut, India menghabiskan 4,7% dari PDB-nya untuk infrastruktur, sementara Amerika Latin 2,3%. Kondisi infrastruktur fisik India saat ini tidak jauh berbeda dengan China di awal 1990an. Saat ini, India harus mulai menyisihkan anggaran infrastruktur 9-10% dari PDB secepat mungkin.

Kembali ke China, negeri tirai bambu ini membuat kebijakan dengan mengembangkan industri sesuai dengan kondisi geografis wilayah. Industri unggulannya adalah yang beroritentasi ekspor dan bergerak di bidang barang konsumsi (seperti tekstil, sepatu, dan mainan) serta infrastruktur, dan real estate beserta industri terkaitnya (baja, semen, kaca, konstruksi, peralatan, dan galangan kapal).

Wilayah pesisir timur China menjadi daerah pemimpin industri, terutama dari Shanghai ke Guangdong. Dalam dokumen akademis, secara historis, wilayah ini menjadi rumah dari para pengusaha atau entrepreneur di China. Wilayah ini juga menikmati kedekatannya dengan Hong Kong dan Taiwan.

Negara ini juga membiarkan banyak sektor dan wilayah menjadi penggagas dari industri manufaktur tertentu. Dan bisa menjadi contoh bagi wilayah lain untuk belajar mengembangkan industri yang sama.

Mulai 1990an, China juga mulai membongkar batasan dari investasi asing (foreign direct investment/FDI). Kebijakan reformasi ini dilakukan dengan membuat zona ekonomi khusus, dengan kemudahan investasi dan banyaknya insentif pajak. Laju investasi di China naik dari 0,8% dari PDB menjadi 3,4% dari PDB di 2000.

Investasi asing di China berjalan dengan bagus. Perusahaan multinasional yang masuk, membawa jaringannya berkembang di negara tersebut. Akhirnya secara jangka panjang, ekonomi dari sektor non keuangan lebih berkembang dari sektor keuangan.

Berkembang derasnya investasi di China, makin diuntungkan dengan pertumbuhan tenaga kerja muda di negara tersebut. Berbagai pelatihan kerja dilakukan untuk para pemuda, lewat sekolah kejuruan. Pada 1980an, hanya 19% anak muda yang merupakan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Namun, dengan meningkatnya kebutuhan pekerja, di 2001, jumlah pemuda lulusan SMK naik jadi 45%, atau sekitar 6-7 juta orang per tahun. Kebijakan ini juga memastikan, 90-100% pekerja muda di pabrik-pabrik adalah pekerja terlatih.

Kondisi ini juga yang sedang dilakukan oleh India. Bank Dunia memperkirakan, ekonomi India bisa tumbuh cepat mengalahkan China, dan menjadi yang tertinggi pertumbuhannya di dunia.

sumber: http://finance.detik.com/read/2015/06/26/064200/2952781/1036/belajar-dari-negeri-china

Belajar dari Negeri China

Strategi “Memajukan” China

dapet ilmu pencerahan dari kultwit Suara#FNI

Terdapat tiga strategi China untuk mengejar ketertinggalan, dan berhasil mencapainya hingga seperti saat ini.

Strategi pertama adalah membangkitkan dan berani “membeli” loyalitas warganya melalui kerja massal; rencana ekspansi industri dengan cara memaksimalkan kerja sebagai tujuan namun sedikit pemikiran soal pasar, karena pemasaran menjadi domain atau urusan negara, tabungan swasta dimanfaatkan untuk membiayai industri; meninggalkan sedikit modal dalam negeri untuk membeli output; dan terutama ekspor harus sesuai permintaan pasar dunia.

Strategi kedua bahwa desain industri China berbasis produksi yang lebih dari kebutuhan (konsumsi) nasional. Artinya kegiatan ekspor dilakukan setelah tercukupi dahulu konsumsi internal. Kemudian impor bahan baku dilakukan manakala ia mengekspor barang-barang ke seluruh dunia. Dengan demikian China memastikan dahulu permintaan internasional atas ekspornya, termasuk berbagai kegiatan investasi uang di negara-negara konsumen guna membangun akses hingga ke jalur global.

Strategi ketiga ialah kontrol stabilitas atas empat “wilayah penyangga” yang meliputi wilayah Mongolia Dalam, Manchuria, Xinjiang, dan Tibet. Mengamankan daerah penyangga identik dengan melindungi China dari serangan Rusia, India, atau negara lain di Asia Tenggara.

sumber: https://twitter.com/suaralit/status/602008962544734209/photo/1

Strategi “Memajukan” China

Asymmetric Warfare, apakah itu?

Asymmetric warfare mungkin menjadi istilah yang baru bagi sebagian kalangan. namun sebenarnya topik ini telah diperbincangkan orang dan banyak kalangan sebab dinilai sebagai kecenderungan baru dalam sistem politik dan keamanan di dunia. Asymmetric warfare bila diterjemahkan secara harafiah sebagai peperangan asimetris, yaitu sebuah strategi peperangan yang menerapkan prinsip baru dalam kegiatannya untuk mendapatkan keunggulan dari pihak lawannya.

Asymmetric warfare adalah suatu model peperangan yang dikembangkan dari cara berpikir yang tidak lazim, dan di luar aturan peperangan yang berlaku, dengan spektrum perang yang sangat luas dan mencakup aspek-aspek diantaranya; geografi, demografi dan sumber daya alam, di samping melibatkan pula ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya (Schrofl, 2005; 168). Asymmetric warfare selalu melibatkan peperangan antara dua aktor atau lebih, dengan ciri menonjol dari kekuatan masing-masing pihak yang tidak seimbang. Dapat dikatakan bahwa saat ini asymmetric warfare adalah perang antara the winner melawan the loser atau the strong melawan the weak. Alat yang akan digunakan dalam peperangan tersebut juga bukanlah alat perang konvensional saja tetapi melibatkan beberapa variabel baru seperti perang penguasaan teknologi dan informasi di samping juga perang memanfaatkan senjata biologi, kimia, dan nuklir.

Karakter, ciri, serta sifat dalam asymmetric warfare lebih soft dan seolah-olah lebih murah daripada peperangan simetris (symmetric warfare) yang mutlak harus mengerahkan kekuatan militer secara terbuka dan pada umumnya cenderung high cost (http://www.theglobal-review.com).  Kendati watak dan perilaku asimetris lebih ‘lembut – murah’ dibandingkan dengan perang simetris, namun dalam hal korban serta kerugian-kerugian yang diderita sebuah negara tidak kalah ‘besar’ akibatnya daripada kerugian dan korban pada perang secara militer. Demikian pula capaian hasil atau tujuan, tidak akan jauh berbeda antara keduanya atau mungkin sama bahkan bisa jadi lebih tinggi lagi.

Dalam dunia nyata, asymmetric warfare dapat dikenali sebagai metode berperang yang meliputi terrorism, cyber warfare, dan insurgency. Namun selain ketiga hal tersebut, tidak menutup kemungkinan muncul metode lain yang menggunakan prinsip asymmetric warfare seperti kejahatan transnasional, penguasaan media, dan lain sebagainya.

Jadi, sudah sadarkah jika saat ini ternyata kita telah berada dalam lingkaran asymmetric warfare!

Asymmetric Warfare, apakah itu?

Lomba Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Sandi Negara

berikut bagi rekan-rekan yang memiliki ketertarikan dalam dunia kriptografi..

 

 

Pengumuman LKTI STSN 2011

 

 

Lomba Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Sandi  Negara

 

“Teori dan Aplikasi Kriptografi dalam Era Teknologi Informasi dan Komunikasi”.

 

Terbuka untuk umum

Gratis

Jadwal Kegiatan :

 

1.    Pengumpulan abstraksi : Senin,14 Peb 2011  s.d.  Senin, 28 Peb 2011.

 

2.    Pengumuman abstraksi yg diterima : Senin, 7 Maret 2011.

 

3.    Batas Pengumpulan full-paper : Senin, 21 Maret 2011.

 

4.    Pengumuman peserta presentasi paper : Senin, 28 maret  2011.

 

5.    Presentasi paper : Rabu, 30 Maret 2011.

 

6.    Pengumuman pemenang : Rabu, 30 Maret 2011.

 

Hadiah

a. Juara I senilai = Rp. 2 juta,

b. Juara II senilai = Rp. 1,5 juta,

c. Juara III senilai = Rp. 1 juta.

d. Juara Harapan-I dan II masing-masing senilai @ Rp.500.000,-

 

Catatan :

1.    Sertifikat untuk peserta yang full-papernya disetujui.

2.    Panitia tidak menanggung biaya akomodasi & transportasi peserta untuk presentasi paper.

 

Contact Person : Dory, Kriswardhani.

Telepon              : (0251) 8541742, 8541754

Website              : http://lkti.stsn-nci.ac.id

Email                  :  lkti2011@stsn-nci.ac.id

Lomba Karya Tulis Ilmiah Sekolah Tinggi Sandi Negara

Persyaratan Pendaftaran Mahasiswa STSN 2010/2011 [beta.version]

Sekolah Tinggi Sandi Negara
Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN) adalah sekolah tinggi kedinasan yang diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara Republik Indonesia, berdasarkan Keppres  No. 22 tahun 2003 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Sandi Negara.
Mahasiswa STSN merupakan mahasiswa ikatan dinas (dari umum) dan mahasiswa tugas belajar (PNS/TNI/POLRI). Mahasiswa ikatan dinas yang telah menyelesaikan pendidikan selanjutnya diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Lembaga Sandi Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Sistem Pendidikan
STSN menerapkan pendidikan dengan sistem paket yang dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS). Beban studi yang harus diselesaikan adalah 146 SKS dan ditempuh selama 4 Tahun. STSN mempunyai 2 (dua) program studi yaitu Program Studi Teknik Persandian dan Program Studi Manajemen Persandian.
Program Studi Teknik Persandian memiliki dua bidang minat yaitu Teknik Kripto dan Teknik Rancang Bangun Peralatan Sandi.

Calon Mahasiswa dari umum yang dinyatakan Lulus Ujian Saringan Masuk dan diterima sebagai Mahasiswa STSN, diwajibkan menandatangani Perjanjian Ikatan Dinas dan mendapatkan Tunjangan Ikatan Dinas (TID), sesuai dengan Peraturan yang berlaku. Proses pengangkatan CPNS dimulai pada tingkat IV atau setelah lulus pendidikan.

A. PERSYARATAN POKOK / UMUM

  1. Warga Negara Indonesia.
  2. Sanggup bekerja pada bidang Persandian.
  3. Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dari POLRI.
  4. Berbadan sehat dan tidak buta warna yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Sehat dari Dokter Pemerintah atau Puskesmas.
  5. Lulus tes Akademik, Psiko, Kebugaran, Kesehatan (antara lain tes bebas NAPZA), wawancara dan PANTUKHIR yang diselenggarakan oleh Lembaga Sandi Negara.
  6. Belum pernah dikeluarkan dari Sekolah Tinggi Sandi Negara.

B. PERSYARATAN KHUSUS

  1. Asal calon Mahasiswa : Lulusan SMA atau Madrasah Aliyah jurusan IPA dengan nilai Matematika dan Bahasa Inggris pada raport kelas tiga semester 6, minimal 7. Selain jurusan IPA tidak bisa.
  2. U s i a : Berusia minimal 17 tahun, dan maksimal 21 tahun per 31 Agustus pada tahun 2010

PROSES PENDAFTARAN STSN

Proses Pendaftaran terdiri atas :

  1. Pengambilan Formulir : Formulir Pendaftaran dapat diperoleh mulai bulan Juni s.d. Juli 2010 dari Panitia Pendaftaran, di Kampus STSN “Bumi Sanapati” Jl. H. Usa, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng — Bogor, Jawa Barat 16330, telp (0251) 541742 / 541754. Pengambilan Formulir juga dapat diakses melalui website STSN.
  2. Pengembalian Formulir dan Kelengkapan Pendaftaran : Formulir dan Kelengkapan Pendaftaran diserahkan di Kampus STSN. Pengembalian Formulir dan Kelengkapan Pendaftaran harus dilakukan oleh pendaftar langsung dan tidak dapat diwakilkan, tidak dapat dikirimkan melalui pos maupun website.

Pelayanan Proses Pendaftaran di atas dilakukan setiap hari kerja (Senin s/d Jumat) pukul 09.00—15.00 WIB.

Tata Cara dan Kelengkapan Pendaftaran :

  1. Membawa Surat Lamaran yang ditulis tangan sendiri dengan dilampiri :
    • Fotokopi Ijazah/Transkrip nilai Nilai Ujian Nasional (NUN) Raport semester 6 yang telah dilegalisir.
    • SKCK dari POLRI.
    • Surat Keterangan Sehat dan Tidak Buta Warna dari Dokter Pemerintah atau Puskesmas.
    • Surat Pernyataan belum menikah dari orang tua / wali.
    • Pas photo berwarna 3 bulan terakhir, ukuran 3×4 cm sebanyak 3 (tiga) lembar.
  2. silakan download surat lamaran disini (jika tidak bisa berarti website masih dalam perbaikan)

  3. Calon Mahasiswa harus datang sendiri untuk mendaftar dengan membawa Ijazah dan surat-surat asli sesuai persyaratan tersebut di atas.
  4. Panitia STSN menentukan peserta yang dapat mengikuti Ujian Saringan Masuk, setelah persyaratan dan Kelengkapan Pendaftaran dipenuhi.
  5. Biaya Pendaftaran dan Ujian Saringan Masuk kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru STSN TA 2010/2011 adalah free (gratis).

UJIAN SARINGAN MASUK
Ujian Saringan Masuk Tahun Akademik 2010/2011 terdiri dari beberapa tahap dan dilaksanakan di Kampus STSN—Bogor. Jadwal Ujian Saringan Masuk akan ditentukan kemudian oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru STSN.

Ujian Saringan Masuk terdiri dari :

  • Ujian Tahap I : Tes Akademik, meliputi : Matematika, Bahasa Inggris, Komputer, Fisika, Elektro, Pengetahuan Umum dan Tes Potensial Akademik (TPA).
  • Ujian Tahap II : Tes Psiko
  • Ujian Tahap III : Tes Kebugaran dan Tes Kesehatan
  • Ujian Tahap IV : Clearence Test dan Wawancara
  • Ujian Tahap V : Pantukhir
  • Ujian Saringan Masuk menggunakan sistem gugur pada setiap tahap.

Info (isu) terkini (2 Mei ’10)

  1. Pendaftaran dilakukan secara on-line melalui website STSN, dimulai dari tanggal 21 Mei 2010 – 28 Mei 2010.
  2. Bagi pendaftar yang telah melakukan registrasi online ini akan langsung bisa mengikuti seleksi tes akademis yang akan dilaksanakan pada bulan Juni (tanggalnya belum bisa dipastikan).
  3. Pengembalian berkas dilaksanakan setelah dinyatakan lulus ujian tertulis (tes akademis).
  4. Bagi teman-teman yang bermasalah dengan Ujian Nasional (tidak lulus) tetap dapat melakukan registrasi, hanya nanti pada saat pengembalian berkas sudah harus dilengkapi dengan Ijasah Kelulusannya.
  5. Pendaftaran hanya menerima lulusan SMA IPA.

(terus terang, sebenernya saya juga rada bingung dengan mekanisme tahun ini)

Share and Enjoy:
guruhprast.

Sekolah Tinggi Sandi Negara

Jl Raya Haji Usa, Desa Putat Nutug, Ciseeng
Bogor – Jawa Barat 16330

Telepon : 0251 8541742 / 8541754
Faksimili : 0251 8541720

Website : http://www.stsn-nci.ac.id

Persyaratan Pendaftaran Mahasiswa STSN 2010/2011 [beta.version]

Indonesia Baru Penuhi 60 Persen Kebutuhan Personel Intelijen

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sjamsir Siregar menyatakan baru 60 persen kebutuhan personel intelijen strategis yang dapat dipasok atau dipenuhi oleh lembaga pendidikan intelijen seperti Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) per tahunnya. Hal itu berarti pasokan tenaga personel intelijen strategis per tahun baru mencapai rata-rata 30 orang saja dari total kebutuhan ideal sebanyak 50 orang per tahun. Keberadaan lembaga intelijen negara sangat lah dibutuhkan, terutama sebagai lembaga pengumpul dan penganalisa berbagai informasi strategis, yang hasilnya akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan pemerintah termasuk terkait sistem peringatan dini.

Hal itu disampaikan Sjamsir, Jumat (2/10), usai hadir dalam acara wisuda STIN angkatan I dan II di kampus Sentul, Bogor, Jawa Barat. Dalam wisuda kali ini dari angkatan I dan II masing-masing dinyatakan lulus rata-rata sebanyak 30 orang. Para lulusan STIN akan disalurkan, prioritasnya untuk BIN dan termasuk juga ke beberapa departemen lain seperti Departemen Luar Negeri. Menurut Sjamsir kalau dilihat dari jumlah eselon yang ada di seluruh departemen yang ada, kebutuhan personel intelijen baru per tahun idealnya sebanyak 50 orang.

Seluruh mahasiswa di STIN direkrut dari seluruh sekolah unggulan yang ada hampir di setiap provinsi. Mereka lalu dididik dan dilatih dengan berbagai macam bekal ilmu pengetahuan umum, penguasaan bahasa asing, serta keilmuan intelijen. Kompleks kampus STIN berdiri di atas areal tanah seluas 5,5 hektar di kawasan perbukitan Sentul Selatan, Bogor, dan mulai dibangun sejak tahun 2004. Mereka yang lulus berhak menyandang gelar Sarjana Intelijen (S In) setelah menjalani pendidikan jenjang Strata satu selama empat tahun. Selain staf pengajar tetap, para pengajar tamu juga diundang dan didatangkan dari berbagai perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia ditambah para pakar serta praktisi intelijen.

Dalam kesempatan sama Ketua STIN Sutjahjo Adi mengatakan, institusinya lebih terfokus untuk menyiapkan dan mendidik calon intelijen strategis yang lebih terfokus pada kemampuan personel (human intelligence) ketimbang intelijen berbasis teknologi. “Kalau teknologi bisa dibeli dan dipelajari cepat. Coba lihat saja jaringan teroris, mereka sebetulnya kan punya kemampuan yang kuat di masing-masing personel (human intelligence) daripada penggunaan teknologi. Kami menekankan ke para mahasiswa kalau mereka adalah prajurit perang pikir dan bukan untuk perang fisik,” ujar Adi.

Dalam pidato ilmiahnya Wakil Kepala BIN As’ad Said Ali mengatakan pada dasarnya kehadiran STIN mempunyai alasan praktis dan strategis yang kuat. Secara praktis kehadiran sekolah tinggi tersebut didorong oleh kebutuhan yang sangat mendesak untuk mencetak tenaga intelijen yang terampil, profesional, dan berkomitmen tinggi. Kualifikasi seperti itu tidak dapat dihasilkan oleh pendidikan intelijen yang singkat melainkan harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan yang tersistematis, terencana, serta terprogram dengan baik dan membutuhkan waktu yang relatif lama.

“Kehadiran STIN mungkin memang agak terlambat, terutama jika dibandingkan instansi pemerintah lain yang sudah lama membuka sekolah di bidang profesinya.”

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/10/02/20170613/Baru.60.Persen.Kebutuhan.Personel.Intelijen.Terpenuhi.

Indonesia Baru Penuhi 60 Persen Kebutuhan Personel Intelijen

SIARAN PERS KETUA SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA TERKAIT TRAGEDI 260909

Berikut adalah siaran pers dari Ketua Sekolah Tinggi Sandi Negara terkait meninggalnya calon mahasiswa STSN saudara Wisnu Anjar Kusumo. Siaran pers ini diambil dari website stsn dengan URL : http://stsn-nci.ac.id/component/content/article/1-2009/4-siaran-pers.html

“Sehubungan dengan beredarnya informasi tentang wafatnya Sdr Wisnu Anjar Kusumo, calon mahasiswa STSN, kami Ketua STSN Tuhu Trimurnianto ingin menyampaikan beberapa informasi penting yang berisikan fakta-fakta terkait dengan wafatnya yang bersangkutan, sebagai upaya untuk memberikan keterangan awal kepada pihak-pihak terkait dengan harapan dapat memberikan informasi yang transparan kepada semua pihak yang berkepentingan.

Setiap tahun STSN memberikan kesempatan bagi putra-putri terbaik untuk mengikuti pendidikan di STSN dengan status ikatan dinas. Dari 1020 orang pendaftar di tahun 2009 telah terpilih 40 orang calon mahasiswa STSN yang terdiri dari 16 orang calon mahasiswi dan 24 orang calon mahasiswa. Mereka telah dinyatakan lolos seleksi akademik, psikologi, tes kesehatan umum, wawancara dan pantukhir, yang selanjutnya akan dilantik pada tanggal 29 September 2009.

Sebelum dilantik mereka diwajibkan mengikuti Program Pembentukan Mahasiswa Baru (PPMB) yang merupakan rangkaian kegiatan rutin yang dilaksanakan STSN dalam rangka memberikan bekal pengetahuan dasar sandi dan penyiapan sikap mental serta disiplin mahasiswa STSN agar dapat segera menyesuaikan diri dalam mengikuti proses pendidikan di STSN selama 4 tahun sesuai dengan aturan penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan sistem Drop Out (DO) pada setiap semester. Selain itu, PPMB juga bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa baru STSN untuk menjalani Latihan Dasar Intelijen Pengamanan di Satuan Induk BAIS TNI, Cilendek-Bogor, berupa latihan lari, push up, merayap dan baris berbaris.

Program semacam ini telah dilakukan sejak tahun 1979 hingga kini. Secara umum, PPMB diwujudkan dalam bentuk kegiatan senam pagi, makan bersama, apel pagi, baris berbaris, kuliah di kelas, memperkenalkan teman dan kakak kelas, memperkenalkan organisasi kemahasiswaan, dinamika kelompok dan ibadah.
Pada hari pertama dan hari kedua tanggal 24 dan 25 September 2009, Sdr. Wisnu dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan PPMB dengan baik.

Namun, pada hari ketiga, Sabtu tanggal 26 September 2009, Sdr. Wisnu hanya mengikuti kegiatan sampai menjelang makan siang karena kesehatannya menurun. Panitia PPMB berusaha memberikan pertolongan pertama berupa pemisahan dari kelompok mahasiswa baru dan tidak melibatkannya pada kegiatan selanjutnya. Hingga hari keempat tanggal 27 September 2009 pukul 03.00 kondisi Sdr Wisnu masih sadar namun kondisinya semakin lemah sehingga diputuskan untuk dibawa ke rumah sakit untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Saat tiba di Rumah Sakit, Dokter menyatakan bahwa Sdr. Wisnu telah meninggal dunia. Pihak STSN segera menghubungi keluarga dan menjemput keluarga ke Rumah Sakit. Jenazah Sdr. Wisnu dipindahkan ke Rumah Sakit PMI Bogor untuk dilakukan visum. Selanjutnya pihak STSN mengantarkan jenazah ke rumah duka JL Danau Tondano III nomor 138 Depok Timur, atas permintaan keluarga untuk disholatkan dan dimakamkan di pemakaman terdekat.

Pihak kepolisian tengah mendalami kejadian ini untuk penyelidikan lebih lanjut. Hingga saat ini kepolisian telah melakukan olah TKP dan mewawancarai penyelenggara, mahasiswa dan calon mahasiswa.

Kami dari pihak STSN selalu bersikap terbuka dan ingin menjalin koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait untuk mengatasi dan mendalami duduk permasalahan yang sebenarnya atas meninggalnya Sdr. Wisnu.

Demikian siaran pers ini, semoga bermanfaat sebagai informasi yang dapat dipertanggungjawabkan bagi semua pihak yang berkepentingan, diharapkan kepada semua pihak dapat menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian secara tuntas.”

Bogor, 28 September 2009
Ketua Sekolah Tinggi Sandi Negara

SIARAN PERS KETUA SEKOLAH TINGGI SANDI NEGARA TERKAIT TRAGEDI 260909